Hmm...
Sebenarnya saya setengah hati jika menuliskan tentang negeri kita, Indonesia. Negeri yang kaya akan segalanya dalam semua aspek. Indonesia, negeri yang sedang berkembang tapi banyak diantara penduduknya yang sering mencela dan mencerca tanpa ada solusi bersama.
Ya, banyak cercaan, tapi kita sendiri masih belum bisa mengaplikasikan perbuatan kecil untuk Indonesia. Ada yang bilang, komentator itu tak lebih pandai daripada pemain. Mereka hanya bisa bicara, belum tentu bisa bermain di lapangan. Sama seperti kebanyakan kita, yang notabene penduduk Indonesia, banyak bicara, saling menyalahkan. Demonstrasi yang berakhir anarkis kerap terjadi tanpa ada solusi, justru malah memperkeruh suasana bahkan merusak prasarana umum.
Banyak orang yang berdalih bahwa demonstrasi adalah bagian dari demokrasi. Secara garis besarnya memang iya. Bukankah demonstrasi itu bertujuan mengemukakan pendapat? berekspresi menyampaikan aspirasi? Kenapa harus dilakukan dengan tindak kekerasan dan anarkis? Mengemukakan aspirasi tak perlu melakukan pengrusakan, terkadang fasilitas umum menjadi bulan-bulanan. Membakar ban di tengah jalan yang menyebabkan kemacetan, dan lain sebagainya.
Apakah ini yang dinamakan demokrasi?
Sudahlah, kepemerintahan Indonesia memang belum 100 persen memuaskan rakyat. Tapi, tidak semuanya. Mari buka mata, bukankah kita juga punya andil besar untuk Indonesia? Pemerintah tak akan berjalan dengan baik tanpa ada partisipasi dari rakyatnya. Semua harus berkolaborasi. Sayangnya suatu hal yang sangat sulit untuk menciptakan yang demikian. Rakyat bekerja sama dengan pemerintah. Jangan salah, blogger juga bisa berbuat untuk Indonesia melalui komunitas-komunitasnya, seperti Warung Blogger. Dari komunitas-komunitas tersebut akan lebih mudah mengumpulkan aspirasi. Sulit bukan berarti mustahil bukan?
Terkadang secara tidak sadar, kita justru tak menghargai fasilitas dari pemerintah, misalnya saja peraturan tentang kebersihan taman kota. Pemerintah sudah menyediakan tempat sampah dan pekerja dari Dinas Kebersihan dan Ketertiban Kota, tapi sering kita melanggarnya. Peraturan yang dibuat pemerintah tak kan pernah terwujud jika semua pengunjung taman tidak membuang sampah pada tempatnya. Itu hanya sebuah contoh kecil yang terlalu kecil untuk kita ingat. Belum lagi contoh lain.
Ingat, Indonesia akan menjadi baik jika pemerintah dan rakyatnya bekerja sama. Sampaikan aspirasi secara baik, sebagai manusia yang beradab dan berbudi pekerti.
Sumber gbr: korandemokrasiindonesia.wordpress.com
Ditulis oleh: Ari Tunsa
Siap Laksanakan... ^_^
ReplyDeletesaya untungnya ga pernah jd anak kuliahan yg identik dg demo2 itu, tp kalo demo panci presto saya selalu hadir ihihi
ReplyDeletepa kabar masbro senama ?
hahaha...si emak klo urusan dapur ngepul man nomer atu.... :D
ReplyDeletekudu atuh neng....biar makin makmur [body] emaknya haha
ReplyDeletelaksanakan apa mbak? xixixi
ReplyDeletehaha.. emang bodynya seberapa berat bu? ;))
ReplyDelete"SEPAKAT" dalam tanda kutip nich.
ReplyDeleteya sih...
ReplyDeleteAku paling tak suka liat demo-demo anarkis...
Apalagi kadang ada orang yang ikutan demo teriak-teriak
padahal dia itu ga ngerti sunbstansi dari apa yang sedang didemoin...
ada loh yang kaya gitu...
maka dari itulah kita harus memperbaiki dari diri sendiri.. mantap
ReplyDeletetik tok~
ReplyDeletestuju.....
jd inget drama korea sungkyunkwan scandal, demonya rapi euy :D
Ada yang marah ga ya kalo saya bilang demonstrasi itu warisan komunisme?
ReplyDelete*show off, people power, kaum marginal.
Demokrasi itu kan musyawarah untuk mencapai mufakat, bukan memaksakan pendapat.
yah cukuplah membuat si jupe teriak " aku mau pensiun !!!!!" ihihi
ReplyDeleteaye cinte damai, so stop demokrasi :D uhuiii dah
ReplyDeletekalo aku sih nggak tau jupe, mimi aja yg tau.. :D
ReplyDelete:p
pada saat jari telunjuk kita menuding orang lain dan menunjukkan kesalahannya..pada saat itu pula empat jari lain kita kan menuding diri kita sendiri dan mengingatkan diri bahwa kita bukanlah manusia sempurna yang lepas bersih dari salah dan dosa :)
ReplyDeleteayo bersatu untuk Indonesia yang lebih baik :)
Aku selalu berdoa, semoga Indonesiaku akan lebih baik. Cukup sudah saling hujat dan saling menyalahkan. Mendingan duduk sambil diskusi dan minum kopi di Warung Blogger ini :D
ReplyDeleteselama jadi anak kuliah belum pernah demo hehehe. dulu thn 98 milih kabur untuk pulang
ReplyDeletebisa tolong jelaskan dalam tanda kutipnya? :D
ReplyDeletebukan ada lagi, buanyaakkk.. karena provokatornya lebih canggih, sampe-sampe orang yang nggak tau aja jadi ikutan :D
ReplyDeletebener2..
mari kita mulai dari kita sendiri :D
ReplyDeletehahaha... #korbandramakorea :D
ReplyDeletehaha.. aku justru tak marah, tapi heran. ada juga yang ngatain begitu, hehe
ReplyDeletebetul, musyawarah itu ya harus ada pihak pertama dan kedua. bukan hanya rusuh karepe dhewe
sabar nay.. sabar... :D
ReplyDeletetenangkan dirimu, hahaha
mariii... :D
ReplyDeletesenangnya jika seluruh penduduk kita berpikiran seperti mas Har
wahh.. opsi yang menyenangkan :D mari ngopi, jeng...
ReplyDeletehehe.. saya pernah sekali bu. diajak temen dalam rangka pelatihan advokasi, ternyata isinya ada pelatihan demo juga. tapi demo yang baik, tak ada kerusuhan. tapi bagi saya tetap saja tak setuju. Awalnya baik, lama-lama bisa menimbulkan kerusuhan... terpancing emosi, dan lain sebagainya
ReplyDeleteIngat pepatah yang dibuat oleh orang2 jaman dulu " Hujan emas di negeri orang,hujan batu di negeri sendiri, masih lebih baik hujan batu di negeri sendiri "
ReplyDeleteBangsa Indonesia yang hobi menjelek-jelekkan negerinya sendiri berarti " rumongso biso ning ora biso rumongso"
Akibatnya : negeri ini tidak akan maju2 karena dirusuhi terus oleh orang2 yang merasa pintar tetapi tak pernah berbuat yang benar untuk negerinya.
Salam
peraturan dibuat untuk di langgar toh yaa.. *uuppsss.....
ReplyDeleteNama nya juga Indonesia toh kalau ndak bisa berubah jadi baik lagi harus dapet pemimpin yang lebih lebih baik lagi dari sekarang..lho.. :D
cara pandang yang berbeda, posisi meliat yang mungkin kurang jelas, atau peran serta yang belum terbakar. hmmm ... banyak Pe Er rupanya dinegri ini, mungkin juga ini alasan mengapa kita di beri pikiran,
ReplyDeletesalam ^^
benar. dan Pakdhe lebih tau dan lebih mumpuni dalam hal berbuat untuk negeri :D
ReplyDeletesalam
Niar mulai sekarang rajin menabung ya? #eh
ReplyDeletehehe... itu yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan Allah yang lain :D
ReplyDeletePakdhe kalo saya lebih seneng hujan emas di negeri orang.... he...he...he...
ReplyDeleteemas-nya aku kumpulin lalu aku bawa pulang Kampoeng, untuk bangun kampung saya biar lebih maju. gitu Pakdhe.
silaturahmi yah mas bro salam
ReplyDelete