Tidak perlu malu untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, walaupun sudah sekolah setinggi mungkin, ilmu itu akan tetap terpakai sampai kapanpun. Tulisan ini bukan untuk menyinggung ibu pekerja, karena saya tahu pasti mereka pun pasti memperhatikan anak-anaknya seperti halnya ibu rumah tangga. Bahkan ibu pekerja itu hebat juga loh karena mereka bisa membagi waktu antara pekerjaan dan anak. Menjadi ibu rumah tangga maupun ibu pekerja merupakan pilihan masing-masing dan harus bisa dipertanggung jawabkan.
Disaat saya memasukkan anak ke Playgroup atau Taman Bermain, ada salah seorang teman bilang sebaiknya tidak perlu dimasukkan kesekolah kalau umur 3 tahun, cukup bermain-main dirumah. Beliau bilang Ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Saya setuju dengan kalimat diatas, tapi kebutuhan setiap anak juga berbeda bukan, semuanya tidak bisa disamakan. Beberapa orang tua tentu mempunyai pendapatnya masing-masing mengapa harus memasukkan anaknya ke playgroup. Salah satu alasan agar si anak bisa bergaul atau bersosialisasi dengan teman sebayanya yang mungkin saja hal itu sulit dilakukan dirumah karena tidak ada teman sebaya. Hal ini hanya orang tua saja yang bisa menentukan perlu atau tidak seorang anak masuk sekolah diusia dini.
Setelah sekolahpun peran orang tua sangat penting disamping peran guru disekolah. Saya teringat di SD yang akan Pascal masuki nanti menerapkan Segitiga Emas, dimana Pihak sekolah dalam hal ini guru ,orang tua serta murid harus bisa bekerja sama satu sama lain karena saling keterikatan. Disekolah anak belajar dengan guru sedangkan dirumah orangtua harus membantu anak.
gambar diambil dari sini |
Tidak hanya hal belajar saja segitiga emas ini bisa diterapkan, tapi bisa diterapkan juga dihal lainnya. Misalnya orang tua mempunyai uneg-uneg atau saran untuk sekolah sebaiknya bisa diutarakan demi kemajuan bersama. Begitu pula dengan pihak sekolah yang harus bisa menerima dan menjembatani antara keingan orang tua murid dan pihak sekolah. Disini saya berfikir adanya POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan Guru) penting juga. Jadi sekolah dan orang tua bisa seiring sejalan dalam memajukan pendidikan serta akhlak anak-anak. Intinya adalah adanya komunikasi didalam wadah POMG ini sehingga tidak ada proses belajar mengajar bisa lancar.
Tulisan ini sekedar sharing saja, mohon maaf jika ada kesalahan dan mohon masukkan yang lain jika berkenan.
setuju deh ma mba lidya....
ReplyDeletekomunikasi antara ortu murid n guru sangat2 dibutuhkan demi perkembangan si kecil...
ke'duanya saling melengkapi.
apalagi jika didukung kegiatan parenting di sekolah... :)
betul mbak bukan cuma soal belajar tapi diluar itu juga kan :)
ReplyDeletejudulnya bikin penasaran aja nih, , , nyimak dulu ya mbak. . Salam kenal
ReplyDeletesalam kenal juga ya
ReplyDeletesaya dulu g sekolah TK masuk SD jadi g bisa nyanyi deh... apalagi g bisa bergaul juga sama teemn-temen akhirnya saya minder deh
ReplyDeleteAlhamdulillah sekarang udah g lagi, semoga
wahh.. saya setuju, dan memang seharusnya demikian. pendidikan formal itu akan saling berkaitan dengan pendidikan dari orangtua, itupun tak hanya ibu yang berperan, tapi bapaknya juga berperan penting dalam masalah pendidikan anak. Tentu saja tak sedetail ibu sebagai orangtua yang selalu siaga di rumah.. :D
ReplyDeletepemikiran yang sangat bijak...
ReplyDeleteyang penting harus jelas arah perkembangan sang anak... ;)
ReplyDeleteIni juga yang sering diingatkan para guru kepada wali murid bahwa pendidikan anak bukan hanya di sekolah,tapi harus berlanjut di rumah. Adalah salah besar apabila ada orang tua yang berlepas tangan akan pendidikan anaknya, 100% menyerahkan pada pihak sekolah, bagaimanapun sebagian besar waktu justru anak-anak lewati di rumah ( kecuali mereka yang menetap / mondok di sekolah ). Bahkan walaupun anak tidak tinggal bersama orang tua ( mondok ), tetap orang tua berkewajiban memantau pendidikan anak karena sekali lagi, pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi bersama antara guru, orang tua dan anak didik itu sendiri.
ReplyDeleteIntinya, pendidikan itu perlu, baik dilembaga pendidikan resmi (sekolah) maupun di rumah)
ReplyDeleteSekolah pada usia dini boleh2 saja asal tidak terlalu banyak sehingga anak merasa bosan. Anak harus mempunyai waktu cukup untuk bermain juga.
Salam
memilih memasukkan anak ke PG bukan semata hanya utk lepas tanggung jawab kita ortunya utk membimbing anak sejak dini, tp hanya sbg media buat dia bersosialisasi dg anak2 sebayanya...tetap ortu sbg kendali dan sumber ilmu bagi anak2nya...
ReplyDeletesegitiga emas, pemahaman ini penting sekali. kesinambungan antara guru-orang tua dan murid itu sangat diperlukan. artikel yang bermanfaat sob!
ReplyDeleteSegitiga emas, saya kira merk yang buat bikin kue itu mba hehe
ReplyDeleteNggak taunya tentang Orang tua, guru sama anak. Saya setuju sama sobat B))
tujuan anak disekolahkan sejak dini salah satunya agar anak bisa bersosialisasi dengan sesamnya agar besar nanti bisa bermasyarakat dengan baik,wah setuju tuh segitiga emas
ReplyDeleteSaya termasuk yang setuju jika anak-anak masuk sekolah dalam usia dini Jeng Lid..Sekolah dini akan membantu anak banyak belajar yang melibatkan unsur kreatif dan pengembangan motorik, serta sosialisasi. Asal jangan dipaksa belajar membaca dan berhitung..Itu mah penting pada saatnya :)
ReplyDeletewah bagus ini bunda, nanti kalau sudah jadi orang tua bisa menjadi segitiga emas yang baik buat anak jadi makin siep :D
ReplyDeletesemoga saja sinerginya bisa menular ke seluruh pelosok negri ini ^^
ReplyDeletekunjungan sob ..
ReplyDeletesalam sukses selalu ..:)