Oleh: Gandi Fauzi CH | Denpasar

Saya ingin bercerita dan sedikit berbagi tips tentang memaafkan, hampir setiap harinya, atau bahkan di saat-saat yang tak terduga terkadang ada saja hal-hal yang memancing emosi, sudah pasti menimbulkan kemarahan dalam diri kita.

Belakangan ini pun beberapa teman saya mengeluhkan tentang keadaannya yang seolah di dzalimi  oleh seseorang, “Kak, si anu tuh teganya kaya gitu, sebeell…!!!”, yang terekstrim “Janc******kk, maunya apa tuh orang?!!”, ungkapan dan umpatan demikian rasanya sudah tak asing lagi di telinga, iya atau iya?? Hehe…

Saat ini siapa yang lagi kesel ngamuk, sebel, emosi, pengen bunuh orang, ngacuuung?? Ha..ha..ha.. Baguuus sekali, menandakan anda membutuhkan pertolongan, :lol:

Berbicara tentang konflik, orang-orang inilah yang amat berpotensi menimbulkan konflik, seperti:

1. Suami
2. Istri
3. Orang Tua
4. Anak
5. Mertua
6. Menantu
7. Atasan
8. Bawahan
9. Guru
10. Murid
11. Teman
12. Sahabat
13. Pacar
14. Tetangga
15. Mantan
16. Tambahkan jika ada yang belum saya sebutkan

Okey, sekarang saya ajak Anda untuk bermain sejenak, jawab pertanyaan saya dengan jujur, renungkan…

“Apakah benar mereka yang saya sebutkan di atas, menjadi pemicu konflik dalam hidup Anda?”

Dan

“Bagaimana persisnya tindakan mereka mampu menyakiti Anda?”

Simpan dulu jawabannya, ya…??

Sekarang saya ingin berbicara dengan “Anda” bukan Anda, “Anda” yang saya maksud adalah unconscious Anda, alam bawah sadar Anda, Nafs, Qalbu, part, atau apa pun istilahnya yang bertugas mengkontrol diri Anda, menghebatkan diri dan memotivasi diri…

Sadarkah Anda, siapa yang semakin dirugikan atas kemarahan Anda?? Apakah pelaku yang mendzalimi tadi, orang yang membuat jengkel bukan main tadi?? Jika menjawab ‘Iya’ berarti Anda SALAH, kok bisa??

Begini, manusia bertindak atas 2 respon, internal dan eksternal. Meminjam salah 1 presuposition dalam NLP yang berbunyi “Map is not territory” (Peta bukanlah wilayah), artinya apa pun yang terjadi pada eksternal kita, di luar diri Anda, akan di olah melalui seluruh inderawi kita, baik visualisasi, auditory, kinestestis, dsb. Hasil olahan tersebutlah yang akan menjadi realitas dalam pikiran kita, secara sederhananya sebuah kejadian di luar dapat diartikan berbeda-beda bagi setiap orang.

Nah, bisa dikatakan jika sebenarnya TIDAK ADA YANG MAMPU MEMBUAT ANDA merasa BAHAGIA, MARAH, SEDIH, KECEWA, TANPA IJIN dari DIRI ANDA SENDIRI, that’s it.

Mungkin Anda boleh tidak setuju dengan apa yang saya ungkapkan, tapi cobalah jujur pada diri sendiri, apakah manfaat yang Anda dapat dengan tetap memelihara perasaan tidak nyaman (dendam, marah, dsb, red) itu?? Saya jamin secara perlahan kesehatan Anda akan menurun, dan semakiiiin menurun,.

Well, sekarang saya ingin berbagi beberapa tips yang saya miliki, untuk membuang perasaan tidak nyaman (dendam, marah, dsb.)

Teknik Buang Air Besar

Caranya…??
  1. Saat Anda merasakan ada dorongan ingin buang air besar, niatkan dalam hati bahwa kegiatan pembuangan ini Anda lakukan pula untuk membuang emosi-emosi yang tidak nyaman yang Anda tahan selama ini pada diri Anda.
  2. Ingatlah peristiwa yang membuat Anda tidak nyaman, dan saat ada perasaan yang tidak nyaman muncul, imajinasikan saat Anda merasakan perasaan tersebut alirkan dan satukan dengan kotoran Anda. 
  3. Saat Anda memutuskan menekan kotoran itu keluar, imajinasikan pula Anda pun sedang melepaskan emosi-emosi negatif yang ada dalam diri Anda.
  4. Saat Anda membersihkan kotoran Anda, imajinasikan pula bahwa diri Anda pun sedang membersihkan kotoran batin Anda.
  5. Biasakanlah Anda melakukan hal ini, sehingga setiap Anda melakukan kegiatan Buang Air Besar, ini SAATnya Anda membuang kotoran-kotoran batin Anda.

Teknik Kursi

Fokus dan Rileks kan diri Anda, gunakan imajinasi Anda dalam melakukan teknik ini. Teknik ini tidak dianjurkan untuk wanita terutama Ibu Hamil (biar AMAN),!

Caranya,
  1. Siapkan 3 buah kursi, beri nama Kursi A, Kursi B, dan Kursi C.
  2. Kursi A adalah Anda, Kursi B imajinasikan sebagai tempat duduk orang yang mendzalimi Anda, dan Kursi C adalah orang yang Anda teladani.
  3. Permainan dimulai, duduk di Kursi A dan “masuk” ke dalam diri Anda, ingat kembali kejadian dimana Anda sangat tersakiti, rasakan emosi yang keluar, menangis bila harus menangis, marahlah jika harus marah.
  4. Setelah dirasa emosinya tepat maka EKSPRESIKAN saja perasaan tidak nyaman Anda ke kursi B tadi, kalau harus tendang makan tendang saja kursi itu, bayangkan orang itu ada di kursi B, maki-maki saja sesuka Anda, sampai Anda puas, benar-benar puas, dan cukup.
  5. Jika sudah merasa cukup, lakukan “break state” dengan mengalihkan emosi yang meluap tadi, bisa dengan cara berdiam diri sejenak.
  6. Pindahkan focus Anda ke kursi C, orang yang Anda teladani. Bayangkan dia duduk disana, dan mintalah saran, nasehat yang bisa menenangkan hati Anda.
  7. Jika masih merasa kurang, ulangi step ke 3 dan 4.
  8. Jika sudah merasa LEGA, akhiri dengan BERSYUKUR dan BERDOA.
  9. Kembalikan diri Anda pada kesadaran semula.


Mudahkan…?? Hanya perlu latihan dan latihan, perlu dingat sebaiknya mencari tempat yang sepi untuk teknik Kursi ini, agar tak disangka orang Gila, hahahaha….

Karena orang yang menyakiti Anda sesungguhnya hanya ada di pikiran Anda, buat apa Anda menyiksa diri dengan perasaan tak nyaman? Karena bisa jadi orang yang menyakiti Anda telah lupa dengan perbuatannya.

Terakhir, INGATLAH, bahwa menyimpan dendam, amarah, dsb ibarat berjalan dengan celurit tertancap di perut Anda, akan sangat menyakitkan jika dipertahankan, dan melepasnya pun perlu kehati-hatian.

Ada banyak teknik dan cara untuk mengatasi kemarahan Anda, saya tidak bertanggungjawab atas teknik kedua, karena memang membutuhkan pelatihan secara langsung, lakukan saja Buang Air Besar yang AMAN, :-D

Selamat membebaskan diri Anda,

Terima kasih


Tentang Penulis Tamu:

Nama   : Gandi R. Fauzi
FB       : Gandi R. Fauzi
Twitter : @gandifauzi29
Blog     : http://gandifauzi.com/
Asal      : Denpasar - Bali


****

(Sumber gbr: chocholate-yummy.blogspot.com)
Label:

Post a Comment

  1. Ngacung nih..!!
    Jujur aku pernah di Dzalimi oleh sahabat ku sendiri,entah dari mana munculnya itu..
    Rasanya pasti sakit donk, marah, dendam..

    Aku sih cuma bisa, pasrah, berserah diri, kalo memang jalannya sudah begitu ya sudah, toh aku sudah memaafkan, tapi belum tentu hubungan kami normal kembali, lebih baik menjaga jarak..

    Memang sangat tidak enak menyimpan rasa dendam,cuape deh mikirin hal2 yang ga penting, So nikmati hidup ini dengan senyuman..

    MAkasih ya tulisan ini sudah mengingatkan aku dan kita semua..

    ReplyDelete
  2. haha...tekhnik buang air besar juga ada tho...

    ReplyDelete
  3. Terbit juga, terimakasih... Mohon maaf jika ada kekurangan dalam penulisan, _/|\_

    ReplyDelete
  4. Mama Olive, benar sekali...

    "Memaafkan tidak sama dengan melupakan, memaafkan juga tidak harus 'rujuk' ", semuanya tergantung sikon saja, :-)

    ReplyDelete
  5. haha....gue bayangin tips yang marah2, gue kaga bise seextrem gitu, apalaggi sampe nendang2...:D

    InsyaALLAH gue kaga dendaman orangnye, gue coba tips pertame aje dah :)

    ReplyDelete
  6. Yap,,, makasih tipsnya

    Subhanallah, ternyata saya menemukan metode "teknik BAB" justru dalam Ibadah ummat Islam... WUDHU. Dengan jalan membersihkan segala kotoran jasmani diharapkan jugs mampu membersihkan kotoran ruhani. Ini tentu ada kaitannya dng psikologi behavior, kan... ;)

    Salam.

    ReplyDelete
  7. Samaranji, hahaha... kalo saya tuliskan semuanya nanti bukan jadi posting, mas.. tapi jadi buku, :-D

    Betul sekali, ada banyak teknik, terapi dzikir, terapi wudhu (hidro), bahkan sholat sebagai terapi juga bisa, gunakan senyamannya saja...

    ReplyDelete
  8. hehehe,,,
    gak bisa ngmg apa2...
    km emg pling bisa...

    huah huah..
    *pedesss

    ReplyDelete
  9. >>> *Jleeeeebb, :-P

    Kepedesan yaa..?? Sengaja "cabenya" banyak, :-D
    Minuum duluuuu,, hehe...

    ReplyDelete
  10. haha.... bahasa dikemas menarik @.@ mantap da teknik-tekniknya :D

    ReplyDelete
  11. Tehnik kursi....afdol kaya'e..tp ga mpe nendang2 sgala...
    paling ngomel2 doank...hehehehe :D

    ReplyDelete
  12. belajar memafkan dengan ikhlas, bahagia itu kita sendiri yang bisa menciptakannya :)

    ReplyDelete
  13. Ada yang bilang sih kalau tidak merasa jangan marah, maksudnya kalau dihina orang tapi kita tidak merasa seperti yang dihinakan orang tersebut ya sebaiknya kita santai aja, tapi memang tidak semudah itu sih. Mengutip kata2 AA Gym, beliau bilang kita marah kalau dihina orang karena pada dasarnya kita ingin selalu dihargai dan dihormati oleh orang tersebut, kita terlalu sibuk dengan memperbagus diri kita dihadapan orang lain. #imho

    ReplyDelete
  14. Teknik Kursi? hihihi.. baru denger tuch. apalagi point yg keempat dr teknik tsb, apa gak sakit tuch ? gkgkgkgkk!

    ReplyDelete
  15. Salah satu ciri orang TAQWA adalah PEMAAF....

    Ngomong2 dah ganti templatenya....

    ReplyDelete
  16. setuju banget...
    menyimpan dendam dan amarah bikin cape hati
    untungnya aq orangnya tdk pendendam
    pun sama suami..sesudah marah 2 jam aq bisa ngomong lg dan berkata
    "pah..minta uang donk"
    hihihi.....

    ReplyDelete
  17. baru denger ada teknik kursi sama buang pup, weh weh dapet dari mana tuh mas :D

    ReplyDelete
  18. saya lebih memilih memaafkan, tapi tidak melupakan tanpa mengambil hikmah dan pelajaran dibaliknya.

    ReplyDelete
  19. menyimpan bara dendam itu ga enak, mendingan diikhlasin ajalahh biar plong :D

    ReplyDelete
  20. Jujur, saya kurang pandai berlapang dada, tapi terus belajar melakukannya :)

    ReplyDelete
  21. TIDAK ADA YANG MAMPU MEMBUAT ANDA merasa BAHAGIA, MARAH, SEDIH, KECEWA, TANPA IJIN dari DIRI ANDA SENDIRI, that’s it.

    Setuju ^^

    dan....... aduh.... gaak ada cara yang lebih baik dan ngak aneh yah ?? ^^
    ketawa terus baca yang " Teknik buang air besar "
    hehehhee......

    Oh... iya ada.....
    Ambil air wudhu..... :) biar segar... ^^

    ReplyDelete


Powered by Blogger.