Setiap insan memiliki suatu tujuan yang sama dalam membina kebahagian kehidupan bersama. Kisah cinta kasih sepasang anak manusia selalu terdengar romantis dikalangan anak-anak remaja dan dewasa.Namun suatu pembelajaran yang penulis dapatkan kali ini merupakan suatu pembelajaran hidup dari kisah legenda masyarakat di daerah Pesisir Pantai Karang Nini Pangandaran Jawa Barat.
Cerita legenda masyarakat di Pantai Karang Nini penulis dapatkan pada saat berkunjung di Pantai Karang Nini pertengahan bulan Mei ini.Di mana di pantai ini dulunya hidup sepasang suami istri kake dan nenek (nini dalam bahasa sunda). Suatu ketika sang kake pergi melaut, namunn ia tidak kembali keesokkan harinya sehingga nenek mulai khawatir. Nenek terus menunggu di pinggir pantai. Penantian nenek terhadap kakek berlangsung sampai saat ini. Karang yang berada di pinggir pantai dipercaya penduduk setempat sebagai penjelmaan dari seorang nini (nenek)
Sambil menikmati fenomena alam sunset sari atas bukit karang, penulis berusaha mencoba untuk menelaah dalam kejernihan pikiran akan pesan yang disampaikan oleh suatu legenda mitos masyarakat setempat tentang cerita legenda Pantai Karang Nini ini.
Pesan cerita legenda mitos yang disampaikan oleh Pantai Karang Nini merupakan suatu pembelajaran kesetiaan seorang istri kepada suaminya dalam penantian yang penuh cinta dan kasih sayang. Suatu pembelajaran untuk kita yang mana pada zaman sekarang merupakan suatu fenomena langka bagi setiap individu manusia dalam menjaga dan membina keharmonisan hubungan cinta dan kasih sayang bersama pasangan hidupnya.
Hal ini bukan berarti kita tidak memiliki suatu keinginan untuk sampai kearah sana. Namun, suatu proses kehidupan merupakan suatu pembentukkan susunan kejadian dan peristiwa yang dialami oleh setiap individu bersama pasangannya. Dan suatu ketulusan hati yang penuh degan cinta kasih yang dapat menjadi keras berbentuk suatu karang yang dapat berubah menjadi sebuah cerita.
Bila sang surya yang tenggelam di ufuk barat, maka janganlah kita selalu bersedih hati dalam berharap. Karena sang surya tidak akan pernah ingkar akan janjinya kepada kita untuk selalu terbit dari ufuk Timur. Suara gemuruh ombak yang memecahkan gelombang silih berganti, kicauan burung dan semilirnya angin melepas kepergianku untuk kembali dan meninggalkan pantai yang indah dalam dekapan cinta dan kasih kehangatan Nya. Semoga pengalaman cerita yang penulis dapatkan di Pantai karang Nini dapat mebuka cakrawala hati dan pikiran kita semua.
Cinta tidaklah membutuhkan kita sebagai manusia. Namun, manusialah yang selalu membutuhkan cinta. Karena cinta dapat berubah menjadi kasihyang selalu memberikan kehangatan dalam kehidupan kita.
Salam,
Blog : Ejawantah's Blog
saya sudah pernah dengar legenda ini dari teman saya yang kebetulan asli dari sana
ReplyDeletelegenda hanyalah legenda, tapi moral of the storynya masih bisa kita ambil
terima kasih mas sharingnya :)
Wah Menarik ya kisah legendanya
ReplyDeleteInsyaALLAH bakal belajar sekuat tenaga menjaga hubungan ame orang2 terkasih.. ^___^
ReplyDeleteTetep saya bilang ULUWATU yang nomor satu, xixixi...
ReplyDeletetapi saya paling ogah kalo dsuruh mengungkap mitos, jadi takut :D
dan mengukur kesetiaan dan cinta masa kini adalah :
ReplyDelete1. kesetiaan pria akan diuji ketika ia dalam masa puncak kejayaannya
2. kesetian wanita teruji ketika pria dalam masa terendahnya!
Saya dapat energi dari kalimat ini "Bila sang surya yang tenggelam di ufuk barat, maka janganlah kita selalu bersedih hati dalam berharap. Karena sang surya tidak akan pernah ingkar akan janjinya kepada kita untuk selalu terbit dari ufuk Timur", Pak. Matur nuwun...matur nuwun!
ReplyDeletesaya malah mendengar mengenai pantai karang ini... makasih ya mas.. jadi tahu sekarang... ini senengnya ngeblog dapat ilmu baru terus....
ReplyDeletesama persis dengan apa yang saya dengar dari cerita orang-orang...
ReplyDeleteObyek wisata Karang Nini tersembunyi di balik bukit yang dikelilingi oleh rimbunnya hutan. Kita bisa memandang birunya samudera dari atas bukit. Di bawah sejuknya rimbun pepohonan.
ReplyDelete