Burger |
Indonesia adalah negara yang kaya. Begitulah slogan-slogan di televisi atau media cetak yang rasanya sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Kata "kaya" sendiri dapat diartikan beragam makna, sesuai dengan apa menjadi topik di beberapa media terkini adalah "negara yang kaya akan hasil bumi", "negara yang kaya akan hasil laut", hingga guyonan "negara yang kaya akan koruptor". Begitu banyak penerjemahan tentang suatu kalimat atau slogan, karena memang kreatifitas bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa ini memanglah tinggi.
Klepon |
Misalnya ketika Anda berlibur atau mampir ke kota Yogyakarta yang dikenal sebagai kota gudeg, maka biasanya ada teman atau keluarga yang mengharapkan oleh-oleh "bakpia pathok", namun keberadaan bakpia sendiri tak hanya ada di kota Yogyakarta. Di Glenmore, Banyuwangi pun terdapat produksi "bakpia glenmore", dan inilah salahsatu contoh keanekaragaman dan variasi dari makanan khas dari setiap daerah di Indonesia.
Sayangnya, keberadaan makanan khas ini mengalami persaingan pasar yang cukup besar. Munculnya junkfood (makanan cepat saji) yang sudah menjamur di berbagai daerah yang dikemas dengan harga se-ekonomis mungkin. Sehingga membuat masyarakat yang masih awam dengan kehadiran junkfood, menjadi tertarik untuk sekedar mencoba makanan "orang barat" dengan harga yang cukup terjangkau.
Sehingga, bukan suatu hal yang mengherankan lagi jika banyak kita jumpai anak-anak yang lebih suka pergi ke Hoka-Hoka Bento, Mc Donals, dan sejenisnya yang dapat ditemukan di setiap FoodCourt. Akhirnya semakin banyak anak yang lebih akrab dengan pizza, burger, chicken terriyaki, dan sebagainya. Nama makanan seperti tiwul, gethuk, putu, dan sebagainya pun menjadi suatu yang asing, padahal makanan seperti itu adalah salah satu warisan dari pendahulu kita sejak belum lahirnya junkfood.
Dari segi kesehatan, bisa jadi Anda memiliki pandangan yang berbeda tentang dampak dari pengonsumsian junkfood. Bagi orang-orang yang sudah menjadikan junkfood sebagai sebuah keharusan dan pola makan sehari-hari, bisa jadi masalah kesehatan tak lagi dipikirkan. Karena tubuh telah mengalami adaptasi untuk menerima konsumsi junkfood secara berkala. Namun saat ini banyak sekali iklan atau kampanye tentang pengurangan konsumsi junkfood, karena dianggap dapat memicu penyakit seperti obsesitas, kolesterol, bahkan kanker. Namun mengapa tidak sekalian dilarang seperti keberadaan rokok yang katanya juga menyebabkan kanker, dan lain-lain? Entahlah.
Mari kita makan tanpa menjadi oranglain, tetapi menjadi kita sendiri!
Oleh: Kholid Rafsanjani
sumber gambar: bisnis.com dan lesdelicesdevanessa.files
Indonesia memang kaya makanan, terutama itu klepon inyong suka banget
ReplyDeletesebenarnya bukan karena lebih prefer makanan seperti itu... tapi memang keberadaaan tiwul dan makanan sejenisnya lebih susah dicari dibandingkan mcdonald... coba di mall tidak pernah ada..
ReplyDeleteaku suka sama kleponnya tuh :)
ReplyDeleteNiar suka nya pecel mas ketimbang burger :D ahahahahha......
ReplyDeletePecel madiun pake tempe mendoan plus iwak peyek, enak banget lho....... #JadiDirisendiri
Kalo di suruh milih..
ReplyDeleteAku suka yang Kanan..!!
saya suka kelepon, hampir setiap hari beli di pedagang asongan yang datang ke rumah...
ReplyDeleteaye lebih suka kue terigu buatan emak dirumah, jujur sekarang kalo beli makanan diluar udeh campur macem2 kayak boraklah pewarna buatanlah, iiy.. jadi ngeri beli jajanan diluar sana =,=
ReplyDeleteAhihihi...
ReplyDeleteAku suka junkfood tapi aku juga suka makan gudangan hihi...
Ya asal gak sering2 junkfood rapopo lah hehe~
22nya saya suka sih pakde, kalo utk junkfood boleh aja, tapi jangan jadi makanan pokok, kalo saya sih gitu :D
ReplyDeleteSebanyak apapun buku resepnya, tahu-tempe selalu hadir he he he
ReplyDeleteSalam hangat dari Surabaya
wah, jujur and jujur bro! aq dari sejak ada didunia ini sampe sekarang paling hobby makan kue klepon (bahasa daerah gue : Kalalapun) hehehehe...!
ReplyDeleteBunda suka dua-duanya. Yang kiri jangan terlalu sering, yang kanan terserah, mau tiap hari juga boleh, asal mau repot nyuci baju yang kena "ceprot" gula isi sang kelepon cangking napsu menggigitnya, hahahaha......kelepon is damn delicious lho!
ReplyDeletepengeeenn klepooonnnn... :D #lap iler
ReplyDeleteLebih sehat makanan lokal sih nurut saya :)
ReplyDeleteAku pilih kelepon, lebih sehat :)
ReplyDeleteMenurutku makanan lokal selain lebih sehat, juga lebih enak.. Contohnya tahu gejrot sama lotek hehe ;D
ReplyDeletesama mas.. saya juga suka makan klepon...
ReplyDeletelama sekali gak makan klepon...
Menurut saya sendiri, apa yang ada di pasar selalu mengikuti permintaan konsumen. Jadi karena permintaan (demand) lebih banyak ke junkfood, maka pasar pun lebih banyak menyediakannya.
ReplyDeletesuka makannya atau suka bikinnya? hehehe
ReplyDeletewah menu sarapan yang sangat maknyuss!! :D
ReplyDeletesilahkan,, tapi jangan lupa bayar mbak :D
ReplyDeletesaat saya masih SD masih sering menjumpai makanan tradisional yang dijajahkan oleh pedagang asongan. Sekarang sudah jarang, kebanyakan pedagang asongan hanya jual gorengan saja,.
ReplyDeleteDan makanan berwarna saat ini jadi kegemaran anak-anak kecil lho di daerah tempat tinggal saya ...
ReplyDeletemakanan gudangan yang bagaimana ya?
ReplyDeleteawas ketagihan junkfood :D
Wah wah klepon tercantum di tulisan ini wah wah mantaf. Itu klepon salah satu menu kesukaan saya, dan paling saya gilai hehehe. Nda lengkap rasanya kalaw 1 minggu nda ketemu Klepon. Rasanya gimana getoh. IZin sedot ya. Salam dari Pontianak. Kalimantan Barat
ReplyDeletewadoohhh salah masuk blog iniiihh,, orang mau menghilangkan rasa laper puasa malah gambar gede burger sama klepon. *lemes
ReplyDeleteklepon buatan sendiri aja deh gan , enak dan higienis hehe
ReplyDeletenice post :)
ditunggu kunjungan baliknya yaah ,
klepon buat selingan di bioskop menggantikan pop corn, pas banget.
ReplyDeletehehehe yang kanan aku sering makan tapi yang kiri pernah pegang tp belum pernbah makan
ReplyDeletehttp://curhatz.blogspot.com/ : makanan favorite saya ini
ReplyDeletengga di pungkiri junkfood emang makanan enak,
ReplyDeletetapi justru memicu berbagai penyakit.
emang ya yang enak itu relatif ..
ikut menyimak ya, terima kasih salam sehat n sukses selalu..
ReplyDeleteiya ya...
ReplyDeletekalo junkfood udah diadaptasi tubuh, jadilah generasi junkfood tu..
Inilah negri yang kaya tapi sengsara........
ReplyDeletelebih mendingan makanan lokal ciri khas daerah kita sendiri,,
ReplyDeleteApapun bentuk makanan'nya, saya cinta produk makanan indonesia hheee...
ReplyDeleteaku lebih suka yang ijo ditaburin kelapa..
ReplyDeletemakanan khas indo hrus lbih di populerkan lgi.
ReplyDeleteeh klepon itu makanan favorit saya kalau lagi bulan puasa, karena di tempat saya itu identik dengan bulan puasa :)
ReplyDeletegudangan tuh banyak sayuran kayak gado2 tapi ga basah. ga pake "kuah" tapi parutan kelapa yg dikasih bumbu.
ReplyDeletekayaknya perlu coba deh
justru yg sulit itu yg banyak dicari. istilahnya eksklusif
ReplyDelete:)
Lidah saya tradisional dan ndeso, jadi justru lebih cocok sama makanan tradisional. Saya lebih cocok sama rujak buah daripada salad buah, lebih suka pecel daripada salad (sayur), lebih suka martabak daripada pizza, lebih suka tahu gejrot dibandingkan french fries.
ReplyDeleteMasih banyak kok yang suka makanan tradisional. Buktinya di tempat pujasera (pusat jajanan serba ada) banyak yang beli jajanan tradisional.
sungguh hebat kak, lanjutkan kak kreatifitas mu..!! semoga sukses dan salam kenal ya kak..!!
ReplyDeleteenak kan yang hijau deh menurut aku mah..!1
ReplyDeletemakanan khas indo yang sangat aku suka...
ReplyDeletemakanan yang mantap surantap bgt deh..
ReplyDeletemakanan khas indonesia yang aku suka, kalo burger gmna ya? suka juga deh,., hehehehe
ReplyDeleteinfo yang sangat bagus sekali gan...
ReplyDeleteTerimakasih atas infonya,sangat bermanfaat sekali dan semoga menjadi amal baik bagi anda dan orang lain
ReplyDeleteSukses selalu ..............
Terimakasih atas infonya,sangat bermanfaat sekali dan semoga menjadi amal baik bagi anda dan orang lain
ReplyDeleteSukses selalu ..............
makanan lokal indonesia tak kalah enak sama makanan luar.
ReplyDeleteKalau di banyumas ada condol tepleng. Combro..yg dbuat dri ubi kayuu
ReplyDelete