Just a little thought before I go to sleep. Kadang saya kepikiran, mungkin ngga sih kita bisa berantas kemiskinan? Sometimes when I think about it, I feel like it’s almost impossible. There will always be contrary for everything. Jika ada putih, maka ada pula hitam. Jika ada yang kaya, pasti ada juga yang miskin. Itu sudah hukum alam.
Kalo menurut saya sih, kemiskinan itu bukannya untuk diberantas. Yaa, dikurangi iya. Cuma, mungkin lebih tepatnya adalah untuk diringankan. Maksudnya adalah membuat keadaan mereka lebih baik, membuat mereka lebih merasa bahagia, melayani hak-hak mereka dengan baik, meskipun mereka dalam keadaan miskin. Get the point?
Kadang saya miris lho, liat eksploitasi kemiskinan di tayangan-tayangan televisi sekarang ini.
“Bagian apa yang menarik dari melihat penderitaan orang lain?”
Kalian mau bilang kalo itu bisa mengingatkan kita semua untuk lebih bersyukur? Oke, bagian “agar kita semua lebih bersyukur” mungkin memang benar. Tapi coba kalian pikir lagi. Bersyukur atas keadaan kita yang lebih baik dari orang lain, bukannya itu salah satu bentuk ejekan secara tidak langsung? Analoginya gini:
Ada seorang teman yang tersandung lalu kalian melihatnya dan bergumam “untung saya nggak jatuh seperti dia”
Sama saja seperti melihat tayangan televisi tadi. Kalian secara tidak langsung berfikir “Syukurlah, untung saya nggak miskin seperti mereka”. Jadi, sekarang masih mau bersyukur setelah melihat tayangan-tayangan itu? Think again!
Lagi pula, semakin sering kita diberi tayangan semacam itu, kita justru akan semakin “terbiasa” dengan keadaan tersebut. Lalu secara tak langsung, hal tersebut akan berpengaruh ke penumpulan rasa empati kita. Lama-lama kita akan menganggap hal tersebut sebagai hal yang lumrah. Lalu ujungnya? Kita tak lagi peduli karena mengganggap hal itu sudah biasa.
Kembali ke topik pemberantasan kemiskinan tadi. Yakinkah kalian untuk bisa memberantas kemiskinan? Jika semua orang kaya, siapa yang akan kalian beri sedekah & zakat nantinya? Jika semua orang kaya, siapa yang akan membuat kalian sedih lagi ketika nonton televisi (baiklah, lelucon ini nggak lucu sama sekali. maafkan). Jika semua orang jadi kaya, dunia nggak akan asik lagi karena saya jamin kita semua bakal jadi angkuh dengan kekayaan kita. Jadi, masih yakin untuk memberantas kemiskinan?
Sebentar, kalian nggak lagi salah presepsi kan? Maksud saya disini bukan ingin membiarkan mereka tetap miskin lho ya. Maksud saya adalah bahwa yang mereka butuhkan sebenarnya adalah kemudahan untuk menjalani hidup. Mereka tak akan keberatan tinggal di rumah petak jika mereka masih bisa makan apa saja yang ingin mereka makan. Mereka tak akan keberatan menjalani apapun profesi mereka sekarang ini asalkan anak-anak mereka bisa terus sekolah tanpa kekurangan biaya. Mereka tak akan keberatan menjalani semua kehidupan mereka sebagai orang miskin karena mereka tetap bahagia dengan keadaannya.
Jadi, mulai sekarang setiap ada caleg berjanji akan mengentaskan kemiskinan, tell them to shut their bullshit up, hehe
Sumber gambar: weheartit.com
***
Indonesiaku
Oleh: Rizki D Kelimutu
@kelimuttu
Kepada Rizki D. Kelimutu.. untuk tulisan ini.. silakan koreksi jika saya keliru..zaman di mana kesejahteraan atau kekayaan rakyat (bersifat materi misalnya) itu telah tercapai pada masa kepemimpinan Umar bin Khatab.. salah satu sahabat Rasullullah SAW. (mohon maaf contoh berpaut dengan agama). Boleh dicek lagi ya. Manusia di dunia ini jumlahnya amat banyak. Kalaupun rakyat Indonesia nantinya sudah kaya raya semua, menurut saya, zakat, sedekah, dan apapun itu bentuknya masih bisa diberikan untuk umat manusia di belahan benua lain yang rakyat miskinnya juga sangat banyak.., tidak perlu khawatir. Satu lagi, yang terpenting kita tidak diam dan tetap melakukan sesuatu, meskipun remeh, bisa jadi berdampak tidak langsung pada mereka yang miskin secara materi. Terima kasih. Salam. :)
ReplyDeletecerita itu saya malah baru sekali ini mendengarnya. Syukurlah kalau pernah terjadi seperti itu. Betul sekali, yang penting kita tidak diam dan tetap melakukan sesuatu meskipun remeh. Disini pun maksud saya bukan membiarkan mereka, cuma ingin mengingatkan cara pengentasan kemiskinan yang kurang efektif seperti BLT misalnya. (:
DeleteBicara kemiskinan pasti aku inget kata2 mbah.
ReplyDelete"Kebodohan dekat dengan KEMISKINAN, kemiskinan dekat dengan kriminalitas"
kita harus "kaya" :)
Mungkinkah bisa di brantas? mungkin tidak bisa karena life is balance.
ReplyDeleteAkan tetapi jangan kita bagian dari mereka jika kemiskinan memanglah dekat dengan kebodohan dan juga kriminalitas (mengutip komen sobat bercahaya).
Kita berjuang dan juga membantu sebaik dan semampu yang kita bisa jika semua upaya dan doa sudah dilakukan barulah kita berserah :)
Salam dari Bali :)
that's exactly what I mean. Karena life is balance. Ada hitam ada putih, ada kaya juga ada miskin. Yang terpenting kita jangan tutup mata aja sih (:
DeleteHemmmm.. moga cepat teratasi kemiskinan ini!
ReplyDeletekemiskinan di indonesia makin meraja lela, yang kaya tambah kaya dan yang miskin tambah miskin, [-(
ReplyDeletepara pemimpin itu seharusnya lebih peka terhadap mereka yang kurang mampu, bukan sebaliknya ea kan? ;((
;((
ReplyDeleteartikel yang anda tulis di blog ini, sungguh sangat memotivasi diri saya untuk trus berkarya, terima kasih semoga kebaikan anda mendapatkan balasa yang lebih baik. ;((
ReplyDelete