Sahabat muda! Dunia blogging sudah tidak asing lagi bagi kita, sebagai blogger sejati tentu memberikan ruang tersendiri bagi aktivitas nge-blog. Jangan hidup untuk nge-blog, tapi nge-blog-lah agar sahabat bisa hidup. Ingat kan, kita hidup bukan untuk makan, tapi makan agar kita tetap bisa hidup. Lah, memangnya nge-blog bisa membuat kita hidup? Masak sih? Aku nggak terlalu percaya sekali sama kamu?
Abraham Maslow mengatakan, ada lima kebutuhan dasar manusia. Pertama, saat kamu butuh makan & minum, kedua saat kamu butuh rasa aman, ketiga saat kamu merasa penerimaan, keempat saat kamu membutuhkan cinta, dan kelima saat kamu membutuhkan aktualisasi diri. Tingkatan di atas sudah paten, tidak bisa saling mendahului, dan tidak bisa saling tumpang tindih. Misalnya, maaf saja kamu gagal dalam meraih kebutuhan yang keempat, kamu akan kesulitan untuk dapat mengaktualisasikan dirimu sebelum kebutuhan yang keempat tersebut terpenuhi. Walau pun sebenarnya kau sedang mengaktualisasikan diri, tapi sebenarnya kau tidak bisa membohongi dirimu bahwa pikiran dan perasaanmu selalu tertuju kepada kebutuhan cinta. Jujur lah! Terbuka lah!
Nah, dalam menulis kamu bisa menemukan rasa penerimaan, rasa kebermaknaan akan hidup ini. Bahkan, perasaan cinta yang gagal kamu rengkuh, semua akan ditemukan begitu nyata ada hidup di dunia ini. Tidak perlu merisaukan semuanya. Cukup menulis, jalanmu akan terbuka untuk dirimu. Pernah tahu kan, bahwa menulis diary merupakan salah satu alternatif dari terapi jiwa. Pernah tahukan latar belakang diciptakannya film Habibie dan Ainun? Yang awalnya berasal dari buku catatan pribadi Bapak B.J. Habibie. Menurutnya, tulisan beliau merupakan terapi dari kesedihan beliau ketika ditinggal oleh ibu Ainun.
Lalu, apa yang perlu dituliskan agar menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tulisan personal merupakan tulisan yang jujur, di sana ada penerimaan akan diri dan ada semacam penerimaan terhadap situasi yang ada. Tulislah apa harapanmu, dan mengapa kamu ingin bagaimana dengan hidup, tumpahkanlah seluruh masalahmu. Di sana, kamu akan menemukan kekuatan.
Hernowo dalam Bukunya”Mengikat Makna” menyarankan agar setiap hari setiap orang agar memetik hikmah, memetik makna dan pelajaran dari perjalanan hidupnya. Makna yang diperoleh dari kehidupan dan perjalanan hidupnya membuat dirinya begitu berharga. Bahkan, Alfan Pradiansyah dalam bukunya “The 7 Happines” menyebutkan bahwa agar seseorang bahagia ketika mendapatkan masalah atau musibah, jangan katakan “mengapa harus aku yang dapatkan ini”. Tapi, katakanlah “Apa yang dapat aku petik dari masalah atau musibah ini”. Nah, apa yang dapat dipetik dari musibah disebut dengan makna dan nilai-nilai kehidupan. So, bahagia dengan nge-blog itu bisa dilakukan.
Atau bisa menuliskan sesuatu yang bernada “pemahaman diri”. Yaitu pemahaman terhadap diri sendiri sehingga menjadi diri sendiri. Antara lain dengan mengenali dengan kebaikan-kebaikan, kelemahan diri sendiri dan menerimanya dengan positif. Selain itu, menyadari keinginan-keinginan masa kecil, masa remaja, masa dewasa, masa usia lanjut, da keinginan-keinginan pada waktu sekarang merumuskan secara lebih jelas cita-cita dan hal-hal yang diinginkan di masa mendatang. Di samping itu, sahabat perlu mencoba untuk memahami kebutuhan-kebutuhan apa yang sebenarnya yang mendasari keinginan-keinginan itu. Untuk itu, perlu menyusun rencana untuk meraih keinginan itu serta mengantisipasi masalah-masalah dan kesulitan-kesulitan yang senantiasa timbul dan memahami pula pola-polanya.
Kontributor:
Agha Elmakruf
https://www.facebook.com/algazelmakruf
https://twitter.com/elmakroef
Ngeblog juga merupakan aktualisasi diri untuk membuka rasa penerimaan kita terhadap diri, agar lebih mengenal diri sendiri.. Keren, terimakasih, dan salam silaturahmi :)
ReplyDeleteBenar, mengontrol emosional jua ya, Ka Etika.
DeleteTerima Kasih sudah silaturrahim ke WB, ya. :>)
Kereenn.. Info yang sangat bermanfaat. Thanks :)
ReplyDeleteNgeblog lah sebelum ngeblog itu di larang.. #eh
Happy Blogging, Ka Putut. :>)
DeleteGue suka nih, ini authornya anak Komunikasi bukan sih?
ReplyDeletesoalnya gue kuliah di Komunikasi belajar konsep dari Abraham Maslow juga, ternyata gue baru ngeh kalau konsep itu bisa di jabarkan sejauh ini
Jadi intinya dapatkan dulu passionnya agar bisa lebih hidup di bidang yang sedang kita kerjakan, gitu ga sih? :) CMIIW
Adam Azkiya
Coba kontak langsung via Blognya Ka Makruf ya, Ka Adam. . . :>)
DeleteSubhanallah ... luar biasa.
ReplyDeleteLuar-Dalam luar biasa ya, Ka Fahri. . . :>)
Deletemenyusun rencana dan staregi untuk hasil yang maksimal
ReplyDeleteBernar sekali, Ka Lidya. Mari menyusun strategi masak. :>)
Deleteamazing
ReplyDeleteAsal jangan sampai puzing ya, Ka Loe. . .
DeleteHebat !
ReplyDeleteKa Ahmad juga hebat. . . :>)
Deleteseharusnya blogging untuk lahan beramal guna mempersiapkan hidup abadi setelah kita mati nanti,,, atau lebih di maksimalkan untuk kemajuan bersama, bukankah begitu?
ReplyDeleteDalem banget nih, Ka Muhammad. :>)
Delete