BTPN Blog Competition: Terima Kasih Mass Market

BTPN Blog Competition: Terima Kasih Mass Market

Udara malam Lembang sungguh menggigit tulang. Weber yang terbiasa dengan hawa perkotaan, sungguh merasa tersiksa berada di tempat itu. Dari dua minggu yang direncanakan meneliti tentang Boscha, Weber sudah KO di hari kedua. Weber tengah duduk di perundakan tangga di tempatnya menginap. Sambil menunggu Syarif, pemuda lokal yang menjadi guide-nya selama di Lembang, Weber mengeluarkan gadgetnya. Berselancar sejenak mengintip dunia maya. Sampai pada sebuah artikel yang baru dia baca sebagian, Syarif sudah keburu datang.

“Mas Bro, sebenarnya kita ini mau ke mana?” tanya Weber penasaran.

“Tempat yang hade, eh, keren deh pokoknya. Rasa dingin bakalan amblas di situ....”

Promosi Syarif membuat Weber makin penasaran. Weber merapatkan jaket dua lapisnya. Sejenak Weber mengernyit menatap Syarif heran. Saat penampilan Weber tak ubahnya orang Eskimo, eh Syarif malah santai-santai memakai kaos oblong dengan celana tiga perempat dan sarung di pundak.

“Emang kamu enggak dingin ya, Rif?”

“Tempat yang hade, eh, keren deh pokoknya. Rasa dingin bakalan amblas di situ....”

Promosi Syarif membuat Weber makin penasaran. Weber merapatkan jaket dua lapisnya. Sejenak Weber mengernyit menatap Syarif heran. Saat penampilan Weber tak ubahnya orang Eskimo, eh Syarif malah santai-santai memakai kaos oblong dengan celana tiga perempat dan sarung di pundak.

“Emang kamu enggak dingin ya, Rif?”

“Lumayan... udah biasa, sih,” ujar Syarif sambil membenarkan posisi sarungnya. “Soalnya udah biasa minum jaremah!” tambahnya lagi.

“Weits apa tuh?”

Syarif tertawa renyah. “Jaremah itu singkatan dari Jahe Merah dan Rempah-rempah. Kedai jahe ini milik Nenek Asih. Beliau hidup sebatang kara. Semenjak ditinggal mati suaminya tiga tahun yang lalu, beliau menyambung hidup dari menjual ramuannya sendiri. Racikan jahe merah dengan rempah-rempah lain. Beliau menjualnya dengan harga seikhlasnya pembeli. Berapa saja mau beliau terima. Hingga sampai detik ini, di sana tidak akan pernah ditemui papan harga,” Syarif menutup ceritanya sambil menunjuk ke arah lampu penerangan yang sudah tidak jauh lagi. Dari sana terdengar sayup-sayup orang mengobrol.

“Itu ya warungnya?” tanya Weber bersemangat.

Syarif mengangguk. “Saya sebenarnya berterima kasih atas kehadiran ramuan buatan Nek Asih ini,” sahut Syarif, “ bisa dibilang desa ini menjadi hangat karena kehadirannya,” lanjutnya.

Weber jadi teringat artikel yang dibacanya sebelum berangkat, dia merogoh sakunya untuk mengeluarkan gadget. “Kalau begitu, coba ungkapkan cerita dan rasa terima kasihmu dalam blog, dan ikutan lomba yang diselenggarakan oleh BTPN ini....” Weber menyodorkan gadgetnya pada Syarif. “Siapa tahu, kamu menang.”

***

Webers, kehidupan kita sehari-hari pasti tak akan lepas dari peran mass market. Kehadiran mereka di sekitar kita, mempermudah aktivitas sehari-hari. Seperti keberadaan tukang sayur yang lewat depan rumah, penjual makanan favorit, atau penjahit langganan. Melalui kompetisi ‘Terima Kasih Mass Market’, BTPN ingin mengajak semua orang untuk mengapresiasi para mass market lewat sebuah cerita nyata yang kamu alami. Mass market di sini adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Syarat & Ketentuan Umum Kompetisi Penulisan Blog 'Terima Kasih Mass Market'

• Kompetisi terbuka untuk seluruh fans dan followers media sosial resmi BTPN dan anggota komunitas blogger, kecuali Karyawan BTPN dan pihak ketiga penyelenggara kompetisi
• Peserta wajib ‘Like’ fan page resmi BTPN  dan ‘follow’ akun Twitter resmi BTPN @SahabatBTPN 
• Periode kompetisi: 20 Januari - 15 Februari 2016
• Tema tulisan: "Terima Kasih Mass market" yang menceritakan pengalaman bagaimana peran pelaku usaha mikro & kecil membantu Anda
• Tulisan bersifat baru, orisinil (bukan karya orang lain atau hasil plagiat), dan tidak sedang atau pernah dilombakan di tempat lain
• Tulisan tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan)
• Tulisan diposting di blog pribadi peserta
• Setelah memposting tulisan, peserta wajib mengisi form pendaftaran lomba di http://bit.ly/terimakasihmassmarket
• Twit dan posting di facebook, URL tulisan blog peserta dan share serta mention ke @SahabatBTPN dengan hashtag #LebihBerarti
• Sebagai referensi penulisan cerita, peserta dapat mencoba simulasi “Menabung untuk Memberdayakan” di sini dan memasukan pengalaman mengikuti simulasi ke dalam tulisan yang dilombakan
• Mekanisme, syarat dan ketentuan dapat berubah sewaktu-waktu dengan informasi / pemberitahuan melalui akun resmi facebook BTPN dan twitter @SahabatBTPN
• Keputusan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat

Hadiah & Pemenang

• Pemenang dipilih berdasarkan kesesuaian tema tulisan blog dan telah mengikuti Syarat & Ketentuan kompetisi
• 1 Pemenang utama mendapatkan tabungan BTPN Sinaya Rp 5.000.000
• 4 Pemenang lainnya mendapatkan tabungan BTPN Sinaya Rp 2.500.000
• Pemenang akan dihubungi lebih lanjut terkait mekanisme penyerahan hadiah
• Setiap pemenang wajib mengirimkan data diri (melalui private message): nama lengkap, alamat domisili, nomor HP dan email yang bisa dihubungi
• Panitia berhak membatalkan pemenang apabila tidak sesuai dengan syarat & ketentuan kompetisi

Jadi, tunggu apalagi? Ayo ungkapkan apresiasimu terhadap peran mass market dalam keseharianmu.