“Semuanya sudah di siapkan, barang-barang sudah banyak yang di paketkan.
Kami tinggal terbang, kemudian disana nanti siap-siap berlelah-lelah menata
semua barang.”
Saya masih sering menjumpai penulisan dengan “model” seperti di atas pada beberapa
blog teman-teman blogger. Kesalahan penulisan kata depan di, ke, atau dari. Sayang
sekali, blogpost yang sebenarnya berisi informasi-informasi bagus, tapi
menjadi sedikit “rusak” gara-gara penulisan yang salah menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
atau istilahnya sekarang EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).
Sebenarnya ini hal yang sepele saja, jika mengingat hal ini merupakan salah
satu pedoman umum dalam EBI, sehingga seharusnya sudah menjadi pengetahuan
dasar bagi pengguna Bahasa Indonesia. Apalagi bagi para penulis termasuk
blogger. Seperti contoh di atas, penempatan kata depan “di” dan kata kerja
pasif jelas berbeda. Dalam kasus-kasus yang saya jumpai (pada blog teman-teman),
sepertinya kesalahan penulisan itu tidak menjadi bagian yang diperhatikan oleh penulis.
Atau, mungkin penulis bingung, karena selalu terbalik menempatkan kata depan
dengan kata kerja pasif.
Dalam contoh kalimat di atas, kata “di siapkan”, “di paketkan”, “disana”,
adalah penulisan yang saling terbalik, karena yang benar adalah “disiapkan”,
“dipaketkan”, dan “di sana”. Ya, tampaknya ada beberapa orang yang masih
bingung bagaimana menuliskan kata depan di, ke, atau dari dalam sebuah kalimat.
Kapan harus dipisah, dan kapan harus digabung.
Kapan penulisan kata di, ke, dari, harus dipisah?
Kata depan di, ke, dari, penulisannya harus dipisah dari kata yang
mengikutinya jika ia menyatakan tempat atau arah.
Misalnya:
·
Dia ada di sekolah.
·
Sepeda motornya ada di tempat parkir.
·
Ibu ke pasar tadi pagi.
·
Ke mana saja ia
selama ini?
·
Ia datang dari Jakarta tadi siang.
·
Saya mendapatkan informasi dari blognya.
Kapan penulisan kata di, ke, dari, harus digabung?
Kata depan di, ke, dari, penulisannya harus digabung dari kata yang
mengikutinya jika ia merupakan imbuhan dari suatu kata, atau kata yang
mengikutinya adalah sebuah predikat (kata kerja). Untuk kata depan di yang
penulisannya digabung, akan membentuk kata kerja pasif.
Misalnya:
·
Barang-barangnya sudah dipaketkan.
·
Rotinya sudah dimakan sejak tadi.
·
Saya titipkan surat itu kepadanya.
·
Dia masuk, lalu keluar lagi.
·
Ternyata dia lebih tinggi daripada kakaknya.
·
Lebih baik mencoba daripada tak berbuat apapun.
Bagaimana Penulisannya pada Judul Tulisan?
Kata depan di, ke, dan dari ditulis dengan menggunakan huruf kecil pada
judul tulisan.
Contoh:
·
Mencari Cinta di Tengah Dilema
·
Traveling Hemat ke Singapura
·
Secuil Kisah dari Ramdhan
Kemudian jika kata di, ke, dari, merupakan imbuhan maka ditulis dengan
menggunakan huruf besar (kapital).
Contoh:
·
Ketika Hati Dikuasai Amarah
·
Saya Melakukan Kesalahan Kepadanya!
·
Belajar Bersikap Dewasa Darinya
Nah, pada dasarnya sangat sederhana, ya, aturan penulisan kata depan di,
ke, dari ini. Tapi karena mungkin ada yang telah terbiasa menulis salah,
sehingga sampai tidak merasa melakukan kesalahan ketika menuliskannya. Semoga,
ke depannya para penulis termasuk blogger akan semakin perhatian terhadap hal
ini. Karena bagaimanapun, cara menulis kita juga bisa mempengaruhi pembaca. Bisa
saja penulisan kita yang salah akan dicontoh oleh pembaca, karena pembaca
mungkin saja banyak juga yang belum paham EBI. Wah, bagaimana, dong?
Ditulis oleh Diah Kusumastuti.
Diah adalah seorang
mom blogger dengan 4 orang anak. Diah mulai menulis di blog sejak tahun 2012. Diah melabeli dirinya sebagai
lifestyle blogger tapi di blog Diah kamu juga bisa menemukan tulisan mengenai
parenting dan tips berbahasa
. Kamu bisa melihat tulisan-tulisan Diah di blog
www.dekamuslim.com atau kamu bisa menyapanya di twitter dan instagram dengan akun
@dekamuslim.