Hari
ini tampak sama saja bagi Keisya, ia menjalankan rutinitasnya sebagai anak TK
seperti biasa. Tidak ada yang spesial dan hebat. Tetapi bagi ayahnya, hari ini
adalah hari yang spesial yang sangat ia tunggu, yakni cuti bekerja. Ya, tentu
saja baginya bersama Keisya hari ini adalah spesial. Sayangnya, karena selama
ini ayah Keisya sangat sibuk, baginya ayahnya ini ada dan tiada. Ada namun
tidak terasa kehadirannya.
Hal
ini, tentu saja membuat ayah Keisya sangat sedih. Mendapatkan ijin cuti saja
baginya bukanlah hal yang mudah. Padahal, ayah Keisya pun tidak sibuk-sibuk
amat, kok. Ia hanya seorang PNS dan kantornya pun tidak jauh dari apartemennya,
hanya tinggal menyebrang jalan raya. Namun entah kenapa, ayah Keisya gagal
merebut hati Keisya, putri semata wayangnya sehingga kehadirannya tidak lagi di
anggap spesial.
Apakah
kisah seperti ini sedang anda alami? Apa yang salah dari sang Ayah, padahal
sang Ayah sudah pasti ingin sekali merasa di istimewakan oleh sang anak
kesayangan. Padahal sang ayah telah meluangkan waktu khusus sebagai tanda
cinta, tapi tidak berhasil merebut hati sang anak yang lebih dekat dengan sang
ibu.
Seorang
ibu, yang entah bagaimana memang seperti sudah dari sononya memiliki kedekatan batin dengan anak meskipun sibuk juga,
tentu saja karena kontak batin mereka lebih kental paska 9 bulan dalam
kandungan dan masa menyusui yang intim. Dan biasanya juga, Ibu selalu punya
lebih banyak waktu bersama anak ketimbang Ayah. Lalu bagaimana merebut hati anak
yang usianya masih dalam fase memilih-milih manakah orang yang dirasa sangat
mencintainya.
Kali
ini, saya akan sedikit berbagi tips untuk merebut hati anak, meskipun Ayah
sangat sibuk dan punya waktu sangat sedikit bersama sang anak.
Sumber gambar: Pixabay.com |
1. Jangan
jadikan Ibu sebagai wonder woman
Saking
sibuknya Ayah, biasanya lahirlah wanita-wanita mandiri yang bisa melakukan
segala hal sendiri ketika suami tidak ada di rumah. Tapi untuk merebut hati
anak, jangan jadikan istri anda sebagai wonder woman. Meskipun ia mampu mandiri,
buatlah dalam beberapa hal yang terkait dengan anak, biar ayah yang tetap
melakukannya sendiri.
Contoh,
memperbaiki mainan. Bisa saja seorang Ibu pun pandai memperbaiki mainan, atau
mungkin memperbaiki hal sepele di sepeda. Tapi seandainya bisa pun, ada baiknya
biar Ayah yang melakukannya. “nanti tunggu ayah memperbaikinya, ya” katakan
saja begitu pada anak, dan sementara minta anak bermain yang lain. Tentu saja
kemudian anak akan dengan gembira menanti sang ayah memiliki waktu untuknya.
Saat itu selesai, tentu anak akan menganggap ayahnya sebagai Hero yang telah ia nantikan. Hal yang
sama bisa di terapkan juga untuk aktivitas lain, misalnya membuatkan layangan,
bermain bola, atau memandikan hewan kesayangannya. Meskipun Ibu juga bisa
melakukannya, biarkan untuk kali ini Ayah menjadi spesial hero bagi anak.
2. Kuasai
hal-hal detil
Hal
yang menyebalkan atau membosankan bagi anak adalah ketika sang ayah tidak tau
banyak hal tentangnya, atau ayah melupakan hal-hal yang sudah ia ceritakan.
Meskipun ini wajar karena ayah sangatlah sibuk bekerja, tapi anda bisa berjuang
sedikit untuk merebut hati putra-putri anda. Ayah bisa mendapatkan banyak info
melalui orang yang banyak bersamanya sepanjang hari dan mengingatnya dengan
serius meskipun menurut orang dewasa itu hanyalah hal-hal sepele. Memang butuh
waktu/usaha lebih, tapi itu tidak sulit kok.
Misalnya,
anak akan takjub ketika ayah tau banyak tentang sahabat anaknya, padahal ayah
mengetahuinya dengan bertanya kepada Ibu atau bertanya kepada gurunya. Anak
juga akan surprise ketika ayah tiba-tiba bisa mengepang rambutnya dan
memasangkan pita, padahal ayah sampai begadang hanya untuk belajar kepada ibu,
demi bisa menguncir rambut anaknya. Anak akan sangat bahagia ketika ayahnya tau
dengan cepat kegiatan sekolah anaknya hari ini. meskipun untuk itu ayah harus
selalu memantau group WA orangtua murid di sekolah anaknya di sela-sela meeting
di kantornya.
Hal-hal
detil begini, agak ribet, tapi bisa dilakukan dengan mudah jika ayah berusaha
sedikit lebih dari yang biasanya. Tapi lihat saja hasilnya, anak akan sangat
merasa di perhatikan oleh ayah.
3. Jadikan
waktu sangat berkualitas
Tentu
saja, tidak selalu waktu yang banyak. Melainkan kualitasnya yang diutamakan.
Apa gunanya kalian menemani anak dihari pentingnya jika saat itu ayah sibuk
dengan handphonenya. Apa gunanya ayah meluangkan waktu menemani anak jika ayah
tidak tau apa mainan kesukaan anaknya. Jadi tidak selalu soal intensitas tapi
juga soal seberapa berkualitas waktu yang ayah berikan untuk putra putrinya.
Misalnya
ayah punya waktu hanya hari minggu, jangan habiskan untuk hangout bareng
teman-teman. Bertemulah dengan teman-teman dihari lain sepulang kantor atau
jika hari minggu pastikan ayah sudah lebih dahulu bersama anak baru kemudian
meluangkan waktu untuk bersama teman-teman ayah.
Atau
ketika waktu ayah hanya sedikit untuk bersama, karena ayah bekerja di luar
kota. Gunakan waktu yang sedikit itu janga untuk membawakan anak mainan,
melainkan gunakan waktu untuk membeli mainan bersama. Gunakan untuk menjadi
apapun yang ayah bisa untuk anak di waktu yang singkat itu. Jadi pendengar yang
baik, teman baiknya, tempatnya meminta untuk beli eskrim termasuk menjadi
sahabat dalam melakukan hal-hal yang gokil. Mungkin sesekali ayah mengajak anak
memasak untuk memberi kejutan pada ibu, lupakan gadget, lupakan pekerjaan dan
teman-teman. fokuslah hanya kepada anak untuk menebus waktu yang hilang ketika
ayah bekerja.
4. Katakan
cinta
Iya,
seperti acara remaja di televisi untuk menyatakan cinta kepada seseorang yang
dicintai, begitu juga dengan anak-anak. Justru anak-anak butuh lebih banyak
pernyataan cinta untuk meyakinkan diri bahwa ia memang dicintai dan
diistimewakan. Maka ayah, jangan pernah bosan dan Lelah mengatakan I love you, atau Ayah sayang kamu, ayah
bangga padamu, dan pernyataan lain yang memperkuat keyakinan anak bahwa ayah
sangat mencintainya. Ucapan yang sering di ucapkan ini nantinya akan tertanam
dalam pikirannya sehingga ketika ayah tidak bersamanya pun ia tahu bahwa ayah
sangat mencintainya dan dia adalah anak yang istimewa.
Misalnya
ketika akan berpisah, sebelum ke kantor, atau sebelum anak terlelap tidur,
ucapkanlah selalu jika ayah mencintainya. Begitu pula jika ia berhasil
melakukan sesuatu, selalu katakana ayah bangga/kagum padamu nak.
Pernyataan-pernyataan cinta inilah yang bisa tertanam dialam bawah sadar anak,
bahwa ayah selalu mencintainya.
Nah
itu tadi 4 cara yang mungkin bisa dicoba untuk merebut hati anak ketika ayah
sibuk dengan tugas kantor. Setiap kondisi rumah tangga tentu saja berbeda, ayah
lah yang paling tau yang mana yang bisa diterapkan dalam kondisi kesibukan ayah
saat ini. Mengenai tingkat keberhasilan, itu semua bergantung pada usaha ayah
dalam merebut hati anak. Ingat selalu bukan, bahwa hasil tidak akan
mengkhianati usaha. Ayah pasti bisa mendapatkan tempat spesial dihati anak.
-----------------
Catatan:
Artikel ini ditulis oleh Ruli Retno, seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang anak. Ia biasa menulis di ruliretno.com. Tulisannya seputar tentang lifestyle dan travelling. Namun seiring berjalannya waktu, setelah menikah dan memiliki anak. Konten tulisannya bertambah dengan seputar keluarga dan parenting. Ingin mengenal Ruli lebih dekat? Kamu bisa menyapanya langsung di akun twitter @RuliRetno.
Ini adalah #urunartikel dari Warga Warung Blogger. Kamu juga bisa mengirimkan tulisan kamu, informasi selengkapnya tentang urun artikel bisa kamu baca pada tautan Urun Artikel Warung Blogger. Kami tunggu, ya!
Terimakasih telah memberi saya kesempatan untuk urun artikel disini, semoga bermanfaat
ReplyDeletemana nih pak suami
ReplyDeletemesti baca nih beliau heheheee
memang terkadang ayah sibuk lupa bahwa dia harus merebut hati anaknya, mereka butuh diingatkan
Kadang seorang ayah saking sibuknya memang menjadikan ibu wonder woman setelah pulang ke rumah pun malah tidur kadang sibuk dengan hapenya, anak-anak jadi kurang dekat dengan ayahnya
ReplyDeleteNoted. Siapa tahu bisa dipraktekkan kalau sudah punya anak, hehee.. nikah dulu deng.
ReplyDeleteSaya ingat, saya tidak terlalu dekat dengab ayah saya, karena terlalu sibuk bekerja. Hari-hari saya lebih dekat dwngan ibu. Tapi, saya ingat ketika ayah saya membantu saya membuat tugas prakarya dari sekolah, seneng banget.
Peranan ayah juga penting bagi anak, dalam waktu yang padat dan sibuk bekerja. Perlu tetap memperhatikan waktu bersama dengan anak, banyak hal yang bisa dilakukan menyiasatinya. Tips yang bermanfaat.
ReplyDeleteAgak tricky ya kalau jd ayah sibuk. Peran si ibu sgt penting ini utk mendekatkan anak dan ayah yg jarang bertemu. Karena mnurut anak2 ayah mereka adalah pahlawan pertama mereka.
ReplyDeleteIntinya selalu sempatkan komunikasi secara terus menerus ya ka :3 karena tetep keluarga adalah prioritas
ReplyDeleteBerguna banget tipsnya nih. Kadang ngerasa kasihan banget sama anak yang ayahnya ga sadar dengan hal seperti ini. Merasa bahwa mencari uang untuk anak sudah menjadi hal besar dan berkualitas bagi anak sampai lupa mengambil hati anak dengan cara menyenangkan.
ReplyDeleteSetuju banget. Waktu senggang = waktu keluarga. Jangan juga semua hal ketergantungan sama ibu. Bapak juga hatus bisa dan saling support. Keliarga jadi keren
ReplyDeleteKarena blm berkeluarga, jd gak paham jg ginian. Tp aku harap nanti suami dan anak2 ku bs dekat, main bareng. Kalau liat Bapak2 yg main sama anak ceweknya itu unyuuu
ReplyDeleteBarakallahu fiik, mba Ruli untuk tipsnya.
ReplyDeleteAlhamdulillah, anak-anak sangat menantikan bermain bersama Abi, meskipun jarang ketemu.Entah karena Abinya lebih suka bermain kilikitik dibanding saya.
Hhaha...kesenangan anak-anak itu memang sangat sederhana sebenarnya.
Perhatian kepada mereka seutuhnya, gak terdistraksi gadget sama sekali.
Tantangann banget ya yang kayak gini buat ayah yang super sibuk. Boro-boro belajar ngepang rambut, menemani main aja kadang udah ngantukkk :D
ReplyDeleteTips keren ini bisa nih kukasi ke suami hehe. Anak2ku tu kalau ada aku, gak mau sama ayahnya (dalam hal mandi, suapin makan, kelonin saat bobo dll), tapi kalau aku gak ada ya mau aja sama ayahnya. Jd kalau sesekali kutinggal malah bikin mereka dekat gtu :D
ReplyDeleteAkuuu.... sering kirim pesan diam diam ke ayahnya anak anak tentang kejadian hari ini... walau kadang pas ayahnya pulang, anak anaknya udah pada tidur semua ...hiks
ReplyDeleteduuuuuh, semoga pas jadi ayah gak terlalu sibuk ya, biar si kecil tetap terkontrol wkwkw
ReplyDeleteHal-hal detail yang nomor 2, kayaknya bukan gaya laki-laki banget, lho. Meski bisa saja sih. Karena untuk beberapa hal, makhluk Mars ini sangat fokus pada detail. Tapi mudah kaget dan tak siap dengan perubahan.
ReplyDeleteAyo para Ayah... kenali putra-putrimu ya!
Kalau tip merebut hati pasangan gimana ya, mba Ruli?
ReplyDeleteBiar dia makin jatuh cinta kebangetan lagi sama kita :)