Teman atau Bukan?
Dalam sebuah hubungan di kehidupan
ada rasa suka, benci, sayang, ataupun cinta, begitulah cara kita untuk
menjalani hidup untuk meluapkan emosi
dan perasaan yang ada. Pernahkah kalian merasa jika teman kalian itu yang
sangat menggangu? mungkin sebagian orang pasti pernah berada pada posisi ini,
aku juga mengalaminya bahkan hal ini terlalu sering terjadi hingga membuat aku
terbiasa. Terbiasa untuk menerima semua hal itu, karena inti dari sebuah
pertemanan bukan sebab “aku nyaman bersamamu” tetapi “kita bisa nyaman bersama
dan saling mengerti”.
Pertemanan yang indah itu akan
tercipta disaat waktu bersama yang kita habiskan sudah tidak terasa lagi, disaat
aku membutuhkan kamu selalu ada, disaat aku gundah dan resah kamu hadir untuk
membuat hati ini kuat lagi. Akan tetapi, semua itu hanya harapan dan tidak
semua hal itu sesuai dengan bayanganku, aku dan kamu itu berbeda. Hidup kita
memiliki batasan, dimana aku memiliki
kesibukan sendiri dan kamu juga sama. Walaupun kesibukan tidak menjadi masalah
besar tapi ada jarak dimana aku sadar kamu adalah teman yang sangat
menyebalkan.
Teman ialah sebutan kecil yang hampir
aku sendiri tidak bisa mendefinisikannya, bagaimana menjadi seorang teman yang
baik atau menjadi seorang teman yang jahat? Semua
kembali dengan anggapan serta pendapat cara kita memberikan sudut pandang
seorang teman. Sudut pandang aku terhadap orang sekitar juga berbeda, banyak
jenis teman yang sering aku temui seperti ini:
- Teman sejak kecil: orang yang selalu hadir pada kehidupan kalian, dari dulu hingga sekarang meskipun hanya tegur sapa misal sebagai tetangga, mungkin dia adalah orang yang paling tahu kamu.
- Teman berjangka: sangat sering dijumpai,contohnya pertemanan yang berawal dan berakhir saat kelulusan sekolah. Ketika memilih sekolah dengan tujuan yang berbeda maka kalian akan berpisah dan mencari teman baru
- Teman curhat: jika aku mendifinisikan hal ini, dialah sahabat yang bisa kita percaya. Semua isi hati bisa kita curahkan untuk meluapkan emosi disaat hati ini lemah. Hadirnya sahabat itu mungkin akan jarang ditemui karena untuk menjadi seorang sahabat tidak mudah guys! Waktu untuk menemukan seorang sahabat juga tidak sebentar, aku sendiri menyadari bahwa temanku itu sebagai sahabat setelah 7 tahun lamanya berteman.
- Teman tak biasa: sampai ke point dimana tujuan aku bercerita hal diatas, untuk menunjukkan bahwa teman tak biasa itu ada. Ingat! bukan teman yang tak kasat mata atau berada pada dunia lain. Jika kalian berpikir hal demikian maka aku gagal membuat kalian terbawa suasana.
Dokumen Pribadi |
Akan
tetapi, aku punya pengalaman yang memang tidak biasa atau tidak wajar. Aku
memiliki teman khayalan sejak kecil yang sangat terasa nyata untukku. Bahkan keluargaku sudah menganggap 'biasa' bila secara kebetulan melihat aku berbicara sendiri atau bertingkah aneh sendirian. Hal ini terjadi karena sudah
tebiasa, kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya disaat aku mulai remaja,
meskipun ada hal yang tidak bisa aku ceritakan mengenai teman tak kasat mata ini
tapi aku memiliki opini bahwa mereka itu ada, dan kita hidup berdampingan untuk
saling menghargai.
Teman
tak biasa itu akan datang disaat kamu merasa kehilangan akan sesuatu hal yang
paling berharga dan memberikan nilai positive
untuk selalu mendukung demi kebaikan kita. Tidak semua hal ini benar
terkadang, ada saat dimana aku merasa terganggu. Bukan karena tidak suka, tapi
aku merasa bosan dengan siklus pertemanan, menyadari bahwa ada pertemuan akan
ada perpisahan. Aku ingin dimana sebuah pertemanan itu nyata dan tidak akan
pernah berhenti meskipun waktu telah habis pada masanya.
Bolehkah
aku merasa rindu dengan
pertemanan ya murni? “Jangan rindu, berat.
Kamu enggak akan kuat, biar Eny saja” seperti kata Dilan 1990. *eh
Tersenyumlah
sebelum senyum itu dilarang, tapi jangan pernah berikan senyuman manismu itu
dengan orang lain selain aku^^
Tabik,
---------------
Catatan:
Artikel ini ditulis oleh Eny Kadinda Aprilya seorang bloger asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang pernah bercita-cita sebagai arsitek. Sekarang ini Eny, begitu ia biasa disapa, sering menulis tentang make-up dan fashion di blog Enychan.com. Tahun ini, bersama teman-teman female bloger Banjarmasin, Eny menerbitkan antologi tentang pengalaman ngeblog yang berjudul Banjar Female Blogger Series. Kamu bisa menyapa Eny di twitternya @Enyaprilya atau melihat aktivitasnya di akun instagram @Enyadinda.