Pendahuluan
Bahasa Indonesia bukanlah bahasa dengan sistem yang tunggal. Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia mempunyai variasi-variasi atau ragam-ragam, yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri dalam proses komunikasi (Sloka, 2006:118). Variasi-variasi tersebut sejajar, dalam pengertian tidak ada yang lebih tinggi daripada yang lain. Salah satu variasi tersebut “diangkat” untuk mendukung fungsi-fungsi tertentu. Variasi tersebut dinamakan bahasa baku atau standar. Variasi-variasi yang lain, yang disebut variasi nonbaku atau nonstandard, tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai alat komunikasi dalam situasi yang tidak resmi.
Bahasa Indonesia bukanlah bahasa dengan sistem yang tunggal. Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia mempunyai variasi-variasi atau ragam-ragam, yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri dalam proses komunikasi (Sloka, 2006:118). Variasi-variasi tersebut sejajar, dalam pengertian tidak ada yang lebih tinggi daripada yang lain. Salah satu variasi tersebut “diangkat” untuk mendukung fungsi-fungsi tertentu. Variasi tersebut dinamakan bahasa baku atau standar. Variasi-variasi yang lain, yang disebut variasi nonbaku atau nonstandard, tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai alat komunikasi dalam situasi yang tidak resmi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita lebih terbiasa berbahasa dengan variasi nonbaku. Bisa dimaklumi, karena ‘kaku’ dan ‘menyebalkan’ sekali tampaknya jika dalam interaksi sosial sehari-hari, bersama teman atau keluarga misalnya, harus menggunakan bahasa yang baku. Namun hal ini sedikit banyak memengaruhi kebiasaan dan pola yang kita lakukan ketika menghadapi situasi resmi. Seperti misalnya ketika kita menghadiri rapat, menulis tugas, atau ketika mengerjakan karya tulis ilmiah kita seringkali lupa menggunakan variasi baku.
Visi Warung Blogger membantu meningkatkan kepedulian terhadap Bahasa Indonesia
Oleh karena itu sebelum batas variasi bahasa baku atapun nonbaku semakin samar. Warung Blogger ingin mengajak teman-teman narablog untuk kembali mengingat atau mengingatkan tentang kaidah bahasa Indonesia sesuai dengan yang ditetapkan. Karena, bagaimanapun, sebagai penulis di ranah digital hal ini teramat penting untuk kita ketahui, lalu kemudian kita aplikasikan.
Oleh karena itu sebelum batas variasi bahasa baku atapun nonbaku semakin samar. Warung Blogger ingin mengajak teman-teman narablog untuk kembali mengingat atau mengingatkan tentang kaidah bahasa Indonesia sesuai dengan yang ditetapkan. Karena, bagaimanapun, sebagai penulis di ranah digital hal ini teramat penting untuk kita ketahui, lalu kemudian kita aplikasikan.
Bahasan yang akan kami angkat secara berkala adalah tentang ejaan, imbuhan, awalan, akhiran, diksi, struktur kata dan kalimat, penggunaan tanda baca, gugus vokal dan konsonan, partikel dan… astaga, ternyata banyak sekali yang harus Warung Blogger bahas.
Apakah kami sanggup? Belum tentu, mengingat banyaknya materi yang harus kami bahas. Tapi kami tetap optimis karena kami yakin Anda pun akan bersedia membagikan apa yang Anda ketahui untuk, sekali lagi, mengingatkan banyak orang tentang pentingnya kaidah berbahasa. Jadi, marilah kita bersemoga agar kami dapat konsistem membahas tentang kaidah kebahasaan. Dan, kami pun menunggu artikel dari Anda untuk melengkapinya.
Bahasan yang sudah tersedia adalah sebagai berikut:
Kata Depan 'di'
Jadi, masih banyak bahasan yang masih bisa ditulis. Untuk mengirimkan artikel Anda dapat membayar syarat dan ketentuannya pada laman Urun Artikel
Kata Depan 'di'
Jadi, masih banyak bahasan yang masih bisa ditulis. Untuk mengirimkan artikel Anda dapat membayar syarat dan ketentuannya pada laman Urun Artikel
Post a Comment